Malang Fashion Week 2025 Resmi Dibuka: AI & Kreativitas Lokal Dorong Malang ke Panggung Mode Dunia

SUARAMALANG.COM, Kota Malang – Gelaran Malang Fashion Week (MFW) 2025 resmi dibuka di Malang City Point, Kamis (6/11/2025)malam. Pada gelaran mode tahunan ke-8 ini hadir dengan semangat baru, mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam proses kreatif, produksi, hingga presentasi karya busana.

Tahun ini, MFW menampilkan konsep AI-generated design, wearable technology, dan sustainable fashion sebagai simbol revolusi mode masa depan yang ramah lingkungan dan inklusif. Ratusan desainer muda, pelaku industri fashion, dan pecinta mode dari berbagai daerah ikut berpartisipasi dalam ajang yang kini mulai dilirik di tingkat internasional tersebut.

Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Timur, Hj. Arumi Bachsin, S.E., yang hadir membuka acara, mengapresiasi langkah MFW dalam memberi ruang bagi generasi muda untuk berinovasi di tengah pesatnya perkembangan teknologi.

“Dunia mode tidak hanya tentang keindahan busana, tapi juga tentang nilai dan gagasan besar di baliknya. MFW telah membuktikan bahwa kreativitas manusia dapat bersinergi dengan teknologi tanpa kehilangan identitas budaya lokal,” ujar Arumi.

Ia juga menegaskan, hadirnya AI bukan ancaman, melainkan peluang baru bagi desainer untuk berkembang.

“Yang akan sukses di masa depan bukan yang tergeser oleh AI, tapi mereka yang mampu memanfaatkannya,” tegasnya.

Lebih dari 50 persen penduduk Kota Malang merupakan generasi muda. Menurut Arumi, kondisi itu menjadi modal besar untuk membangun ekosistem industri kreatif yang tangguh dan berdaya saing global.

Malang Ditetapkan UNESCO Sebagai Kota Kreatif Dunia

Wali Kota Malang Drs. Wahyu Hidayat, M.M. yang turut hadir dalam pembukaan menyampaikan rasa bangganya atas penyelenggaraan MFW 2025. Ia menilai ajang tersebut bukan hanya menegaskan posisi Malang sebagai pusat kreativitas Jawa Timur, tetapi juga memperkuat identitasnya di level internasional.

“Kegiatan seperti MFW ini adalah bukti bahwa Malang bisa berkolaborasi, berinovasi, dan berprestasi. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung,” ujar Wahyu.

Wahyu mengungkapkan, pengakuan UNESCO yang menetapkan Kota Malang sebagai Creative City of Media Arts pada 30 Oktober 2025 menjadi momentum penting.

“Malang kini sejajar dengan kota-kota kreatif dunia. Ini hasil kerja keras seluruh elemen masyarakat — akademisi, komunitas, pelaku usaha, dan pemerintah — dalam membangun ekosistem kreatif yang kolaboratif dan inklusif,” ujarnya.

Menuju Pusat Mode dan Teknologi Asia

Menurut Wahyu, MFW kini berkembang dari ajang lokal menjadi agenda mode bertaraf internasional. Sejumlah desainer luar negeri, termasuk dari Singapura, dijadwalkan tampil dan menjalin kerja sama dengan desainer lokal.

“Saya ingin MFW ke depan bukan sekadar agenda tahunan, tapi menjadi global creative hub yang mempertemukan ide, karya, dan inovasi lintas batas,” kata Wahyu.

Malam pembukaan berlangsung meriah. Perpaduan busana tradisional dan futuristik di atas panggung menciptakan suasana yang memanjakan mata. Dengan mengusung tema “Fashion Era for Everyone”, MFW 2025 menegaskan komitmennya untuk membawa industri mode Indonesia ke arah yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing global.

Pewarta: *Ali

Exit mobile version