Tekno  

Memahami El Nino dan La Nina: Dua Sisi Berbeda yang Mempengaruhi Cuaca Indonesia

Suaramalang – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan El Nino akan segera memasuki masa netral. Nantinya fenomena tersebut akan digantikan oleh La Nina.

El Nino diperkirakan akan segera netral pada periode Mei, Juni, dan Juli 2024, kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers virtual.

La Nina diperkirakan akan muncul mulai Juli 2024. La Nina akan melemah setelah triwulan III Juli-September.

Beberapa prediksi juga meramalkan hal serupa. Salah satunya diungkapkan oleh Climate and Society Institute (IRI).

Namun peluang klimatologi (La Nina) mencapai boreal musim panas 2024 (Juni-September), La Nina kategori yang paling mungkin terjadi pada Juli-September 2024 dan seterusnya, demikian pernyataan resmi IRI.

Baik El Nino maupun La Nina mempunyai karakteristik yang sangat berbeda. Berikut perbedaan keduanya, dirangkum dari situs resmi National Oceanic and Atmospheric Administration, Selasa (19/3/2024):

El Nino

El Nino yang dalam bahasa Spanyol berarti anak kecil adalah saat fenomena angin pasat melemah. Hal ini akan menyebabkan air hangat terdorong ke arah timur hingga pantai barat Amerika.

Air hangat ini akan mempengaruhi cuaca. Misalnya, wilayah Amerika Serikat bagian utara dan Kanada akan menjadi lebih kering dan hangat, sedangkan wilayah Gulf Coast dan Amerika Tenggara akan menjadi lebih basah dan bahkan berisiko terkena banjir.

El Nino juga berdampak pada kehidupan laut. Misalnya di Samudera Pasifik saat normal, upwelling akan membawa air dingin penuh nutrisi dari kedalaman ke permukaan.

Namun pada saat El Nino, upwelling melemah atau berhenti sama sekali. Tanpa unsur hara yang berasal dari perairan dalam, fitoplankton akan berkurang dan hal ini akan berdampak pada ikan-ikan yang memburunya maupun yang memangsanya.

Dampak lainnya adalah spesies tropis sampai ke daerah yang terlalu dingin. Spesies ini termasuk tuna ekor kuning dan tuna albacore.

La Nina

Jika El Nino membawa suhu hangat, maka La Nina justru sebaliknya. Upwelling akan meningkat selama La Nina dan membawa air dingin yang kaya nutrisi ke permukaan.

Air dingin akan menyebabkan kekeringan di AS bagian selatan dan curah hujan yang meluas disertai risiko banjir di sebagian wilayah Pasifik Barat Laut dan Kanada.

La Nina akan membuat suhu musim dingin menjadi lebih hangat di wilayah selatan dan lebih dingin di wilayah utara. Fenomena ini juga menghadirkan badai yang lebih parah dari biasanya.

Fenomena ini mendukung kehidupan laut. Misalnya, ia menarik banyak spesies air dingin seperti cumi-cumi dan salmon ke tempat-tempat seperti pantai California.

Exit mobile version