Suaramalang – Penelitian menemukan bahwa peristiwa terbentuknya Danau Toba merupakan cikal bakal peradaban manusia. Peristiwa di Toba menjadi pemicu nenek moyang manusia meninggalkan Afrika dan menyebar ke seluruh bumi.
Letusan yang pernah membentuk Danau Toba ini disebut-sebut sangat dahsyat jika dibandingkan dengan Tambora. Peristiwa ini mengeluarkan 2.000 kilometer kubik material dari perut bumi.
Peristiwa di Toba menyebabkan pendinginan di seluruh bumi selama bertahun-tahun. Rumornya, suhu bumi saat itu mencapai 5 derajat Celcius.
Berdasarkan teori yang beredar, letusan gunung berapi membuat populasi bumi berkurang hingga kurang dari 10 ribu jiwa. Fenomena tersebut berkaitan dengan kehidupan di Afrika, menurut Curtis Marean dari Arizona State University.
Pendapatnya tersebut berdasarkan penggalian di Afrika, khususnya Shifa-Metema 1 yang terletak di tepian anak sungai Nil. Tim Marean menemukan pecahan kecil gunung berapi di bekas kediamannya saat itu. Bahkan lapisan yang diendapkan pun ditemukan.
“Studi ini menegaskan hasil dari Pinnacle Point di Afrika Selatan, letusan Toba mungkin telah mengubah lingkungan Afrika, namun masyarakat beradaptasi dan bertahan terhadap perubahan lingkungan akibat letusan tersebut,” kata Marean, dikutip dari Ilmu IFLJumat (22/3/2024).
Letusan Toba juga disebut-sebut menyebabkan kekeringan ekstrem di timur laut Afrika. Akhirnya masyarakat sekitar mencari sumber air baru.
“Ketika mereka kehabisan makanan di dalam dan sekitar sumber air pada musim kemarau, kemungkinan besar mereka akan terpaksa pindah ke sumber air baru,” kata Profesor John Kappelman.