Suaramalang – Pembuat chip Nvidia meluncurkan platform perangkat lunak yang didukung kecerdasan buatan (AI) untuk membantu penelitian teknologi 6G. Platform ini menyediakan simulasi ekosistem komunikasi 6G pada infrastruktur cloud.
Teknologi komunikasi seluler terbaru yang dikenal dengan 6G diperkirakan akan mulai diluncurkan pada tahun 2023 sebagai pengganti teknologi 5G.
Industri telekomunikasi, termasuk infrastruktur seluler, kini semakin banyak menggunakannya perangkat lunak dan AI. Salah satunya berupa hardware RAN (jaringan akses radio) di base transceiver station (BTS) dan antena.
Platform Nvidia yang baru dirilis salah satunya menyediakan aplikasi untuk mensimulasikan lingkungan di satu BTS dan di seluruh kota. Aplikasi ini memberikan ruang bagi peneliti untuk menguji jaringan 6G secara online waktu sebenarnya.
Menurut Nvidia, platform tersebut telah digunakan oleh Ansys, Nokia, Samsung, SoftBank Corp, dan Northeastern University di Boston.
“Peningkatan pesat dalam jumlah perangkat yang terhubung dan aplikasi baru dalam 6G memerlukan lompatan besar dalam efisiensi spektrum nirkabel dalam komunikasi radio,” kata Ronnie Vasishta, Wakil Presiden Senior Telekomunikasi di Nvidia.
Reuters, mengutip analis telekomunikasi, mencatat bahwa pemasok perangkat keras tidak lagi menjadi pemain utama dalam industri infrastruktur seluler. Peran perusahaan chip dan penyedia cloud semakin besar sehingga dibutuhkan sebagai mitra baru.
Nvidia sendiri sedang mengadakan konferensi AI global untuk para pengembang perangkat lunak di San Jose, Kalifornia. Jensen Huang, CEO Nvidia, memperkenalkan chip terbaru besutan Nvidia yang diklaim 30 kali lebih cepat dalam melakukan tugas tertentu dibandingkan pendahulunya.