Suaramalang – East Ventures, investor pertama di Tokopedia dan Traveloka, memberikan wawasan mengenai peluang startup kecerdasan buatan (AI) di Indonesia dan jenis perusahaan apa yang diminati investor.
Managing Partner East Ventures, Roderick Purwana, mengatakan pendanaan untuk startup Indonesia yang bergerak di bidang AI dimungkinkan.
“Mungkin kalau jawaban singkatnya ya. Tapi investasinya jenis apa dan apa,” kata Roderick Outlook Perekonomian CNBC Indonesia 2024, Kamis (29/2/2024).
Sedangkan untuk bisnis hardware, jelasnya, sulit bagi start-up untuk bersaing dengan pemain besar di Amerika Serikat. Faktanya, perusahaan teknologi Tiongkok saat ini masih mengandalkan perangkat keras AI buatan Amerika Serikat.
“Untuk pengembangan AI umumnya tergantung value chain mana yang bisa diinvestasikan. Kalau bicara hardware, kemungkinan besar tidak di Indonesia,” jelasnya.
Oleh karena itu, calon pendiri startup harus memahami rantai nilai industri AI.
Bisnis AI yang potensial untuk dikembangkan secara lokal di Indonesia, jelas Roderick, adalah penerapan AI untuk proses bisnis dan keamanan yang lebih efisien.
“Yang mungkin diinvestasikan adalah implementasi, keamanan, dan efisiensi,” katanya.
Roderick menjelaskan, untuk bisa berinvestasi harus di sektor berkembang. Dulu, di Indonesia sektor yang berkembang adalah e-commerce dan logistik.
AI mungkin masih memerlukan waktu untuk berkembang. Dengan begitu, penyedia modal dapat menilai sektor mana yang akan dibiayai.
“Tentunya AI mungkin membutuhkan waktu untuk berkembang, yang mana bisa diinvestasikan dari sisi investor startup,” jelasnya.
East Ventures merupakan investor pertama di dua dari empat unicorn pertama di Indonesia, yaitu Traveloka dan Tokopedia. Perusahaan lain yang menerima pendanaan East Ventures adalah Sociolla, Xendit, dan Ruangguru.