SUARAMALANG.COM, Kota Batu – Program pembangunan Koperasi Merah Putih di Kota Batu masih berjalan lambat meski telah dicanangkan untuk berdiri di 24 desa dan kelurahan sejak peluncuran nasional pada Juli 2025.
Saat ini, baru lima koperasi yang resmi berdiri di Kelurahan Dadaprejo, Desa Pendem, Kelurahan Sisir, Desa Bulukerto, dan Desa Bumiaji.
Pemerintah Kota Batu mengakui bahwa proses realisasi program pemerintah pusat ini menghadapi sejumlah hambatan teknis di lapangan.
Wali Kota Batu, Nurochman, menjelaskan bahwa salah satu kendala utama terletak pada persoalan lahan yang tidak memadai di beberapa wilayah.
Ia menegaskan bahwa pemerintah sebenarnya telah meminta desa dan kelurahan untuk mempersiapkan lokasi sebagai syarat awal pendirian Koperasi Merah Putih.
Namun kondisi geografis Kota Batu yang berada di dataran tinggi memberikan tantangan tersendiri dalam penyediaan lahan tersebut.
Nurochman menyebut minimnya ketersediaan lahan menjadi faktor paling krusial yang menghambat percepatan program.
“Salah satu faktor (kendala) utama ialah minimnya ketersediaan lahan.”
“Salah satu contohnya di Kelurahan Ngaglik.”
“Bahkan di sana untuk membangun tempat pengolahan sampah reuse, reduce and recycle tidak bisa karena keterbatasan lahan,” kata Nurochman Minggu (30/11/2025).
Selain Ngaglik, beberapa wilayah lain seperti Desa Sumberbrantas juga membutuhkan kajian konstruksi khusus mengingat lokasinya berada di area lereng gunung.
Kajian tersebut diperlukan untuk memastikan keamanan, kelayakan bangunan, dan keberlanjutan operasional koperasi ke depan.
Meski menghadapi banyak hambatan teknis, Pemkot Batu tetap menargetkan percepatan pembangunan koperasi di seluruh desa dan kelurahan.
Nurochman menyampaikan bahwa pemerintah berkomitmen untuk mempercepat proses tanpa mengabaikan aspek keselamatan dan kualitas pembangunan.
“Pemerintah Kota Batu berkomitmen memastikan prosesnya transparan, cepat, dan berkelanjutan.”
“Namun tentunya dengan kerja sama semua pihak, beberapa permasalahan ini akan segera diatasi,” jelasnya.
Pemerintah optimistis koordinasi intensif dengan perangkat desa, kelurahan, dan pemangku kebijakan lainnya dapat mempercepat penyelesaian permasalahan lahan.
Selain itu, Pemkot Batu juga mendorong pemetaan wilayah yang lebih akurat untuk mengidentifikasi alternatif lokasi yang memungkinkan pembangunan dilakukan dengan aman.
Keberadaan Koperasi Merah Putih di setiap desa dan kelurahan menjadi prioritas karena program ini dirancang sebagai penguatan ekonomi masyarakat berbasis komunitas.
Kehadiran koperasi ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan warga melalui akses usaha, layanan ekonomi, dan fasilitas pemberdayaan yang lebih terarah.
Dengan berbagai upaya yang terus dilakukan, Pemkot Batu menargetkan progres pembangunan koperasi dapat kembali meningkat pada 2026.
Pemerintah berharap seluruh pemangku kepentingan dapat memberikan dukungan penuh agar tujuan program ini dapat tercapai secara menyeluruh.





















