Suaramalang – Pendapatan industri game hampir Rp 40 triliun. Sayangnya dominasi permainan luar negeri masih terjadi hingga saat ini.
Data dari Evos eSport menyebutkan bahwa Indonesia menyumbang 43% dari total 274,5 juta pemain di kawasan Asia Tenggara. Pendapatannya mencapai US$2,08 miliar atau Rp 32,5 triliun.
“Tidak bisa kita pungkiri kalau di industri perjudian (pendapatan) yang tadinya US$ 2,08 miliar (Rp 32,5 triliun) setahun, sekarang menjadi US$ 2,5 miliar (Rp 39,1 triliun). Di sanalah siklus ekonomi berjalan.” dimiliki oleh sebagian besar perusahaan di luar negeri,” kata Ketua Wasit dan Pelatih Pengurus Besar e-Sports Indonesia (PBESI), Christian Suryadi dalam Keuntungan CNBC IndonesiaSenin (26/2/2024).
Ia berharap permainan Indonesia bisa dimainkan di negaranya sendiri. Salah satunya dengan menjalin kerja sama dengan penerbit atau developer dari luar negeri.
Saat ingin menggelar pertandingan di Indonesia, mereka diminta mentransfer ilmunya kepada pengembang dalam negeri. Selain itu, terdapat tempat untuk mengadakan pertandingan eksibisi.
“PBESI selalu mengundang para publisher atau game developer dari luar negeri yang ingin mengadakan kompetisi di Indonesia untuk mentransfer ilmunya kepada para game developer lokal kita. Berikan ruang setiap kali ada kompetisi berskala nasional yang diadakan oleh developer luar negeri, sediakan tempat untuk pameran game lokal pengembang game,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Chief Executive Officer sekaligus Founder Boom eSports Gary Ongko Putera menjelaskan, industri e-sports dalam negeri juga semakin berkembang. Misalnya tahun 2017 hanya ada 3-4 tim profesional, kini bertambah banyak lagi.
Demikian pula, ada lebih banyak pekerjaan yang berhubungan dengan eSports. Di Boom, dia mencontohkan, jumlah karyawannya 50-60 orang.
Bicara soal gaji, kata dia, banyak diminati anak muda. Sebab jumlahnya yang cukup besar, apalagi jika berhasil mengantongi hadiah pertandingan yang bisa mencapai jutaan dollar dan dukungan untuk para pemain.
Karena pendapatan itu sudah termasuk sponsor pribadi untuk pemain itu sendiri, dukungan dan lain sebagainya, kata Gary.