Iklan

PT Sari Bahari Membuka Diri untuk Kerjasama dengan Inhan dari China, Dahlan Iskan: Kami ‘Ngiler’ dengan Kesempatan yang dimiliki Pabrik Senjata

Iklan

SUARAMALANG.COM, Kabupaten Malang – PT Sari Bahari, perusahaan swasta nasional di bidang manufaktur alat utama sistim senjata (alutsista) asal Malang, Jawa Timur, menyatakan siap membuka diri untuk melakukan kerjasama peningkatan teknologi pertahanan dengan perusahaan pertahanan asal China.

Iklan

Hal ini dikemukakan Wakil Direktur Utama PT Sari Bahari, Putra Prathama Nugraha S.Psi, M.Si (Han), menyusul rencana kedatangan 42 unit pesawat tempur J-10 Chengdu yang telah dipesan oleh pemerintah Indonesia.

Berbicara saat menerima kunjungan Dahlan Iskan, Mantan Menteri BUMN periode 2011-2014, ke workshop PT Sari Bahari di Malang, Jawa Timur, Putra Prathama Nugraha melihat sebenarnya ada peluang yang bisa dikerjasamakan untuk peningkatan industri pertahanan dalam negeri.

“Mungkin kami ingin bisa menjadi pemasok subsystem untuk alutsista yang masuk (ke Indonesia). Contohnya, mungkin weapon system J-10 yang bisa dilakukan co-produce dan co-developt antara PT Sari Bahari dengan perusahaan alutsista dari sana,” ujar Putra Prathama Nugraha, Kamis lalu (23/10/2025).

Menurut Putra Prathama Nugraha, pihaknya tidak dalam posisi berkompetisi dengan perusahaan asal China, melainkan justru berharap ingin belajar dan berkolaborasi dengan industri pertahanan asal Negeri Tirai Bambu tersebut.

“Teknologi achievement kami masih belum seperti China, sehingga tentu tidak mungkin kami bersaing dengan mereka,” kata Putra Prathama Nugraha.

Menyambut keinginan PT Sari Bahari untuk dapat bekerjasama mengembangkan teknologi pertahanan Indonesia dengan negara lain, langsung ditanggapi positif oleh Dahlan Iskan. Menurut mantan Direktur Utama PLN tersebut, PT Sari Bahari saat ini sudah berada di jalur yang sangat tepat, karena berada di pusat ekosistem pertahanan keamanan Indonesia.

“Meskipun banyak yang bilang saat ini perekonomian sulit, tetapi peluang bisnis itu tetap ada. Saya bertemu dengan seorang teman baik yang juga memiliki usaha sama di bidang persenjataan militer. Dan untuk masa sekarang ini, peluang bisnis terbaik adalah yang terkait dengan militer dan pertahanan,” kata Dahlan Iskan dalam sambutannya, Kamis lalu (23/10) di Malang.

Dahlan juga mengapresiasi, PT Sari Bahari harus mengambil posisi berlari, karena orang lain tidak memiliki kesempatan sebagus PT Sari Bahari. Ditambah lagi saat ini Indonesia dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto, yang perhatiannya kepada pertahanan itu luar biasa.

“Kebanggaan Presiden Prabowo terhadap industri pertahanan dalam negeri sangat luar biasa. Jadi anda ini, berada di tempat yang sangat tepat, paling tidak untuk jangka waktu 10 tahun ke depan,” kata Dahlan Iskan.

Dalam kunjungan pertamanya ke workshop PT Sari Bahari ini, pendiri Jawa Pos Group ini mengaku kagum dengan keberadaan produsen alutsista bom asli buatan Indonesia. Dahlan bahkan secara tidak langsung menunjukkan perasaan agak menyesal, mengapa baru sekarang dirinya mengetahui keberadaan produsen swasta nasional alutsista bom untuk kebutuhan TNI Angkatan Udara di Indonesia ini.

“Kami terus terang ‘ngiler’ melihat kesempatan yang anda miliki, sementara saya sendiri tidak bisa masuk, karena saya memang tidak tahu industri pertahanan itu apa. Saya tidak tahu. Sementara anda di usia yang masih belia, 33 tahun sudah banyak belajar tentang hal ini, dan bahkan menduduki posisi sebagai Wakil Direktur Utama,” tukas Dahlan Iskan.

Sampai saat ini perusahaan yang didirikan pada tahun 1993 oleh Ir. Ricky Hendrik Egam ini, telah berhasil memproduksi setidaknya 16 jenis alutsista berbeda, mulai dari bom P-Series (versi live dan practice), rocket pod, rocket warhead, drone target, hingga yang terakhir B250ST smart kit guided munition.

Dalam kunjungan bersama rombongan, Dahlan Iskan selain dijelaskan tentang sejarah pendirian PT Sari Bahari, juga diajak berkeliling meninjau hasil produksi dan teknologi yang dimiliki oleh PT Sari Bahari.

Pewarta: *Wahyu/Bahari

Iklan
Iklan
Iklan