Ratusan Perempuan di Malang Jadi Korban Slot Arisan Fiktif

SUARAMALANG.COM, Kabupaten Malang – Slot arisan fiktif di Kabupaten Malang memakan banyak korban. Sedikitnya, ratusan perempuan di wilayah ini, menjadi korban arisan fiktif hingga kerugian mencapai lebih dari Rp 6 milyar.

Menurut Anisa (23), warga Desa Talangsuko, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, salah satu korban yang melapor ke Satreskrim Polres Malang bersama puluhan korban arisan fiktif, menceritakan, ada sebanyak 500 member arisan yang tergabung dalam satu grup whatsapp.

Namun yang mengalami kerugian akibat tertipu sistem fiktif slot arisan oleh dua orang owner atau pelaku, sebanyak 300 orang.

“Pelaku menawarkan iming- iming besar, ngasih laba, bayar Rp 500 ribu dapatnya Rp 1 juta,” ungkap Anisa, Jumat (8/8/2025) saat melapor ke Satreskrim Polres Malang.

Kata Anisa, pelaku menawarkan arisan dalam bentuk slot.
“Dia (pelaku-red) menawarkan slot arisan semisal tanggal 15 Juli lima ratus ribu rupiah, dan tanggal 2 Agustusnya kita dapat satu juta rupiah. Pelaku dua orang ini menawarkan slot melalu grup member arisan yang ada di whatssapp. Satu grup itu ada 500 orang, yang jadi korban ada 350 orang member,” tutur Anisa.

Anisa bilang, mayoritas satu orang korban sudah menyetorkan uang arisan Rp 20 juta hingga ratusan juta rupiah.

Grup berisi ratusan member bernama jual beli arisan amanah. Satu member, ada yang sudah keluar uang hingga Rp 130 juta dan Rp 600 juta lebih.

“Sudah ada 8 laporan dari korban beberapa hari lalu. Untuk hari ini kami ganti yang melaporkan,” tegas Anisa.

Hal senada juga disampaikan Diana, korban arisan fiktif yang di jalankan dua orang perempuan asal Turen selaku owner.

Diana bercerita, pelaku menawarkan iming-iming laba besar berbentuk slot arisan.

“Semisal kita naruh uang Rp 500 ribu, dua Minggu kemudian cair satu juta rupiah,” ujarnya.

Diana menambahkan, ada 350 orang lebih yang sudah menaruh uang pada pelaku. Mayoritas berasal dari wilayah Malang Raya hingga luar kota.

Para korban geram dan melapor ke Polisi karena janji pelaku mengembalikan modal member pada tanggal 24 Juli 2025, tak kunjung ditepati.

“Dia janji mau mengembalikan modal pada tanggal 24 Juli kemarin. Tapi minta juga dikurangi dengan laba yang sudah kita cairkan sebelumnya. Tapi kita juga punya modal jual beli yang sudah jadi kesepakatan dan minta dikembalikan. Arisan sudah dari tahun 2017, arisan reguler. Lalu bikin lagi di tahun 2025 jual beli arisan amanah, saya masuk bulan Maret kemarin,” pungkas Anisa.

Ironisnya, beberapa slot arisan ternyata fiktif dan dijual oleh pelaku ke para member yang tergiur laba besar. Puluhan korban hingga Jumat (8/8/2025) siang melaporkan dua pemilik arisan fiktif ke Satreskrim Polres Malang.

Pewarta   :  Kiswara