Realisasi Anggaran MBG Tembus Rp20 Triliun, Baru 28 Persen dari Pagu Rp71 Triliun

SUARAMALANG.COM, Jakarta – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menunjukkan lonjakan signifikan dalam penyerapan anggaran sejak pertengahan tahun 2025, namun capaian tersebut masih jauh dari target besar yang telah ditetapkan pemerintah.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi anggaran MBG mencapai Rp20 triliun hingga awal Oktober 2025. Dana tersebut disalurkan melalui 13 ribu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) kepada 30 juta penerima di seluruh Indonesia.

Jumlah itu meningkat tajam dari laporan sebelumnya pada 8 September 2025 yang baru menyentuh Rp13 triliun untuk 22,7 juta penerima dengan 7.644 SPPG. Dengan demikian, hanya dalam waktu kurang dari satu bulan, program MBG berhasil menambah serapan sebesar Rp7 triliun dan menjangkau tambahan lebih dari 7 juta penerima.

Meski menunjukkan percepatan yang mengesankan, realisasi Rp20 triliun itu baru setara 28,1 persen dari total pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang telah menetapkan alokasi Rp71 triliun untuk program MBG.

Direktur Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu, Astera Primanto Bhakti, mengungkapkan bahwa percepatan ini terjadi setelah pemerintah mengubah mekanisme pencairan dana MBG sejak April 2025.

“Setelah April, mereka bikin perencanaan sampai 10 hari ke depan, sampaikan ke kami, kami bayar. Kalau lihat realisasi, sekarang sudah mulai cepat. Sejak Juni, Juli, Agustus, ke September, ini naik tiga kali lipat,” kata Astera dalam keterangan resmi, Jumat (3/10/2025).

Sebelumnya, sistem pencairan menggunakan metode reimburse yang membuat penyerapan berjalan lambat pada awal tahun, karena pembayaran hanya dilakukan setelah ada tagihan belanja dari SPPG.

Setelah mekanisme diubah menjadi pemberian dana di muka berdasarkan perencanaan kebutuhan jangka pendek, efektivitasnya langsung terlihat pada percepatan realisasi anggaran.

Astera menegaskan, pemerintah akan terus menyesuaikan alokasi dana MBG seiring pencapaian target nasional yang dipatok untuk menjangkau 82,9 juta penerima hingga akhir tahun.

“Jadi, percepatan yang cukup signifikan untuk bulan-bulan setelah bulan April,” tegas Astera.

Kemenkeu menyebut sebaran penerima program MBG saat ini didominasi Pulau Jawa dengan 13,26 juta orang. Disusul Sumatera 4,86 juta, Sulawesi 1,70 juta, Kalimantan 1,03 juta, Bali–Nusa Tenggara 1,34 juta, serta Maluku–Papua 0,52 juta.

Data ini memperlihatkan bahwa program MBG memang terus bergerak menuju sasaran, namun masih menyisakan tantangan besar.

Dengan realisasi baru 28 persen dari total pagu, pemerintah dituntut menjaga konsistensi penyerapan anggaran agar target yang ambisius dapat dicapai tanpa hambatan, sekaligus memastikan manfaat program benar-benar sampai kepada masyarakat yang membutuhkan.

Pewarta : M.Nan

Exit mobile version