Iklan

Trans Jatim Akan Tambah Koridor Hingga Kepanjen dan Blitar, Ini Penjelasan Dishub

Iklan

SUARAMALANG.COM, Kabupaten Malang – Peluncuran Bus Trans Jatim Koridor I Malang–Batu yang diperkenalkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada Kamis (20/11/2025) langsung menjadi pemantik pembahasan mengenai rencana pengembangan trayek baru di wilayah Malang selatan hingga Blitar.

Kehadiran layanan Trans Jatim Gajayana yang melayani rute Terminal Hamid Rusdi, Terminal Landungsari, hingga Terminal Batu dengan total jarak 42 kilometer ini disokong oleh 14 armada yang beroperasi setiap hari.

Iklan

Dinas Perhubungan Kabupaten Malang menyebut rute ini menjadi dasar evaluasi sebelum pengajuan koridor tambahan yang nantinya diharapkan mampu menjangkau wilayah Kepanjen hingga area perbatasan Kabupaten Blitar.

“Kami mengusulkan koridor tambahan ke Malang selatan Namun saat ini kami masih menunggu hasil evaluasi dari peluncuran koridor I,” kata Kepala Bidang Angkutan Dishub Kabupaten Malang, Tri Hermantoro, Minggu (23/1/2025).

Tri menyebut terdapat dua usulan trayek yang saat ini tengah disiapkan untuk dibawa dalam pembahasan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yaitu trayek Terminal Hamid Rusdi–Terminal Talangagung–Terminal Kasembon dengan jarak 46,7 kilometer, serta trayek Terminal Hamid Rusdi–Terminal Madyopuro–Terminal Tumpang–Rest Area Wringinanom sepanjang 25 kilometer.

Ia mengakui bahwa pembukaan jalur baru akan membawa dampak bagi sejumlah angkutan lain, termasuk angkutan desa di jalur Gadang–Karangkates dan Gadang–Donomulyo, juga angkutan MPU serta bus AKDP yang melintas di jalur Malang–Blitar.

“Untuk angkudes (Angkutan Desa) yang terdampak jalur Kepanjen – Gunung Kawi. Gesekannya mulai dari perempatan Talangagung sampai Pasar Kepanjen,” bebernya.

Sementara itu, rencana pengembangan Bus Trans Jatim di Malang Raya juga mendapat respons positif dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang menyatakan kesiapan menindaklanjuti aspirasi Bupati Malang agar layanan bus publik ini dapat menjangkau kawasan Lanud Abdulrachman Saleh hingga wilayah Kepanjen.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Nyono, menjelaskan bahwa Trans Jatim Malang Raya telah diproyeksikan akan memiliki tiga koridor utama, terdiri dari koridor tengah, barat, dan timur.

“Jadi nanti akan terbagi tiga koridor di Malang Raya. Yakni koridor tengah, koridor barat dan koridor timur,” ungkap Nyono.

Untuk koridor barat, layanan akan bergerak dari Terminal Batu menuju Desa Ngijo di Kecamatan Karangploso, kemudian berlanjut ke Singosari hingga terkoneksi dengan jalur Pakis yang nantinya mengarah ke koridor timur.

“Untuk koridor sisi timur itu nanti tetap akan berangkat dari Batu, kemudian ke Pakis, ke bandara mendekat Lanud Abdulrachman Saleh, sesuai dengan harapan Pak Bupati Malang HM. Sanusi, itu terus mudah-mudahan bisa sampai Kepanjen, dari Hamid Rusdi juga sampai dengan Kepanjen,” jelasnya.

Kolaborasi antara Pemprov Jawa Timur dan Pemkab Malang juga diproyeksikan mencakup pemanfaatan terminal-terminal Kabupaten Malang sebagai titik transit guna menghidupkan kembali terminal tipe B yang berada di bawah kewenangan provinsi.

“Karena kami dibebani oleh Komisi D DPRD Jawa Timur untuk meramaikan kembali terminal-terminal tipe B yang menjadi kewenangan Provinsi Jawa Timur dan tidak menutup kemungkinan pemanfaatan terminal milik Pak Walikota maupun Pak Bupati,” jelas Nyono.

Lebih lanjut, Nyono menegaskan bahwa realisasi tambahan koridor tergantung kondisi pembiayaan daerah yang saat ini tengah mengalami penurunan, sehingga rencana penambahan layanan akan diarahkan masuk dalam APBD Perubahan Tahun Anggaran 2026.

“Karena kondisi fiskal kita menurun jadi mudah-mudahan di APBD Perubahan Tahun Anggaran 2026 penambahan koridor dua dan tiga di Malang Raya bisa terealisasi,” pungkas Nyono, Minggu (23/1/2025).

Iklan
Iklan
Iklan