Iklan

Viral! Admin Medsos Wali Kota Surabaya Bocorkan Percakapan Saat Live, Akhirnya Mundur dan Minta Maaf

Iklan

SUARAMALANG.COM, Surabaya – Jagat maya dihebohkan dengan tersebarnya potongan video jeda siaran langsung akun Instagram resmi milik Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Tayangan berdurasi singkat itu memperdengarkan percakapan internal tim media sosial yang rupanya masih terekam karena mikrofon belum dimatikan, meski siaran live sudah dihentikan.

Dalam video tersebut, terdengar suara seorang perempuan yang belakangan diketahui bernama Hening Dzikrillah, admin media sosial pribadi Wali Kota Surabaya. Tanpa sadar bahwa suara masih tersambung ke publik, ia sempat berbincang santai dengan rekannya di dalam mobil.

Iklan

“Lek kayak gitu, Mat. Videone apik, simpen dulu ae. Nek besok hujan bisa dipakai, epok-epok keliling,” ucap Hening dalam rekaman yang kini tersebar luas di berbagai platform.
Kalimat itu berarti, “Kalau begitu, Mat, videonya bagus. Simpan dulu saja, kalau besok hujan bisa dipakai, pura-pura keliling.”

Potongan percakapan itu sontak memicu berbagai reaksi publik. Sebagian warganet menilai ucapan tersebut bisa menimbulkan kesan bahwa aktivitas lapangan Wali Kota hanya sebatas kebutuhan konten, bukan bagian dari kerja nyata pemerintahan. Tayangan itu pun cepat viral di TikTok dan X (Twitter), mengundang beragam komentar soal profesionalitas pengelolaan media pejabat publik.

Namun tidak sedikit pula yang menganggap insiden itu sebagai bentuk kelalaian atau human error di balik rutinitas produksi konten. Meski begitu, persepsi publik sudah terlanjur terbentuk, memunculkan diskusi panjang mengenai batas antara dokumentasi kegiatan dan pencitraan politik digital pejabat daerah.

Merespons situasi yang semakin ramai, Hening Dzikrillah akhirnya menyampaikan permintaan maaf terbuka melalui akun media sosial pribadinya. Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa percakapan tersebut murni kelalaian pribadi dan tidak ada kaitannya dengan arahan atau strategi dari Eri Cahyadi.

“Dengan penuh penyesalan, saya ingin menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada seluruh masyarakat, kepada semua pihak yang merasa terganggu, dan terutama kepada Bapak Wali Kota yang selama ini telah memberikan kepercayaan kepada saya,” tulis Hening dalam unggahan klarifikasinya pada Minggu (2/11/2025).

Sebagai bentuk tanggung jawab moral, Hening juga mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi admin media sosial Wali Kota Surabaya.
“Sebagai bentuk tanggung jawab moral, saya juga menyampaikan pengunduran diri saya dengan penuh kesadaran dan penyesalan. Harapan besar Pak Wali Kota bisa memaafkan saya. Hingga kini saya belum berkomunikasi dengan beliau,” ungkapnya.

Dalam klarifikasi tambahan, ia menjelaskan bahwa pernyataannya di video itu hanya gurauan internal saat jeda siaran, bukan skenario yang disengaja untuk menggiring citra publik.
“Pak Wali tidak tahu-menahu soal hal itu. Beliau hanya mempercayakan pengunggahan kepada saya,” ujarnya.

Hingga berita ini ditulis, Pemerintah Kota Surabaya belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait viralnya potongan video tersebut. Namun, insiden ini menjadi catatan penting tentang pentingnya etika dan kehati-hatian dalam pengelolaan media digital pejabat publik di era keterbukaan informasi.

Iklan
Iklan
Iklan