Suaramalang – Arab Saudi sedang melakukan pembicaraan dengan perusahaan modal ventura Amerika Serikat (AS) Andreessen Horowitz untuk merancang dana investasi US$ 40 miliar (Rp 626 triliun) di bidang kecerdasan buatan atau AI.
Mengutip CNBC International, langkah ini sudah dibicarakan selama berbulan-bulan. Rencananya kedua pihak akan membentuk kemitraan antara Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi senilai US$925 miliar dan Andreessen Horowitz, salah satu perusahaan modal ventura terbesar di Silicon Valley.
Sumber yang mengetahui masalah ini menegaskan bahwa negosiasi masih tertunda. Sumber tersebut mengaku belum mengetahui apakah ada pihak lain yang berpotensi terlibat dalam pembicaraan tersebut selain Andreessen Horowitz dan PIF.
PIF dan Andreessen Horowitz tidak segera menanggapi permintaan komentar CNBC.
PIF Arab Saudi telah melakukan investasi besar di sektor AI dalam upaya mendiversifikasi pendapatan pemerintah dari minyak. Pilar utama inisiatif Visi 2030 Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman adalah mengurangi ketergantungan pada minyak dan mulai bekerja secara intensif di sektor teknologi.
Mereka telah menggelontorkan miliaran dolar untuk pembelian kembali saham dan dana gabungan dengan perusahaan internasional besar seperti Uber, Bank of America, Citi, SoftBank dan Blackstone.
Andreessen Horowitz, dengan aset yang dikelola senilai US$35 miliar, telah mendukung banyak perusahaan sukses termasuk Airbnb, Coinbase, Facebook, dan Slack, dan memiliki hampir 100 startup terkait AI dalam portofolionya.
Salah satu pendirinya, Marc Andreessen, menulis dalam postingan blog di situs web perusahaan pada bulan Juni 2023 bahwa ancaman jika tidak secara agresif mengejar dominasi AI global sangatlah besar.