Idul Fitri di Palestina: Semangat Kemenangan di Tengah Gempuran Zionis Israel

Suaramalang – Bulan Suci Ramadhan tentu dirayakan dengan penuh suka cita oleh umat Islam di seluruh dunia. Namun berbeda dengan apa yang dirasakan warga Palestina.

Pasalnya, masyarakat Palestina sedang berpuasa dan merayakannya di tengah serangan tentara Zionis Israel. Meski begitu, mereka tetap merayakan Idul Fitri meski di tengah perang antara pejuang Palestina dan tentara Zionis Israel.

Meski tak bisa beraktivitas seperti biasanya, seluruh warga Palestina tetap menjalankan sejumlah tradisi merayakan Idul Fitri.

Meski pergerakan mereka terus-menerus dihalangi dan diawasi oleh tentara Zionis Israel, namun seluruh warga Palestina tetap berbondong-bondong ke Masjid Al-Aqsa untuk menunaikan salat Idul Fitri.

Mereka yang berasal dari Tepi Barat dan Semenanjung Gaza akan berbondong-bondong menuju kiblat pertama umat Islam untuk menunaikan salat Idul Fitri. Usai melaksanakan salat khitanan Aidilfitri, masyarakat Palestina saling berkunjung dari rumah ke rumah untuk menjalin silaturahmi.

Namun tentu saja langkah warga Palestina untuk beribadah di Masjid Al-Aqsa tidaklah mudah. Tak jarang mereka diusir oleh pasukan Zionis Israel yang menjaga Masjid Al-Aqsa.

Selain salat di Masjid Al-Aqsa, warga Palestina juga merayakan Idul Fitri dengan membuat hidangan istimewa. Salah satu makanan tradisional yang sering mereka buat sepanjang bulan Ramadhan adalah Ka’ek al Eid Ma’moul.

Ka’ek Eid Ma’moul merupakan kue yang terbuat dari tepung semolina dan diisi dengan kurma. Mereka bekerja sama untuk membuat hidangan ini.

Mohammed Abu Diba’a dan Yasmin Heikal mengatakan keluarga mereka mendapat penghasilan dari membuat Ma’moul. Pasangan ini mengaku dibantu oleh anak dan kerabatnya dalam membuat kue tersebut.

Tentunya ini menjadi momen hangat bagi masyarakat Palestina dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri. Namun sayang, kini kehangatan itu berubah menjadi kekhawatiran.

Pasalnya sejak 7 Oktober 2023, tentara Zionis Israel terus menerus melancarkan serangan ke Palestina, khususnya Jalur Gaza. Banyak warga sipil yang menjadi korban kekejaman tentara Zionis.