SUARAMALANG.COM, Kabupaten Malang – Kabupaten Malang resmi ditetapkan sebagai pilot project nasional pengembangan pertanian berkelanjutan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Penetapan tersebut disepakati dalam audiensi antara Wakil Bupati Malang Hj. Lathifah Shohib dengan Asisten Personal Menteri Bappenas sekaligus Ketua Tim Satgas Kakao dan Kopi, Profesor Dwija, pada Rabu (31/12/2025).
Melalui penetapan ini, Kabupaten Malang dipercaya menjadi wakil Provinsi Jawa Timur dalam program strategis nasional sektor pertanian.
Program tersebut mencakup pengembangan komoditas kopi, kakao, dan padi, sekaligus pemberdayaan perempuan berbasis carbon trading.
Audiensi yang digelar di ruang kerja Wakil Bupati Malang itu juga dihadiri Kepala DTPHP Kabupaten Malang Avicenna Medisica Sani Putera, Perhutani Malang, Dinas Cabang Kehutanan Malang, serta anggota DPRD Kabupaten Malang.
Profesor Dwija menjelaskan bahwa Bappenas telah menetapkan enam provinsi sebagai pilot project nasional untuk pengembangan kakao dan kopi.
“Masing-masing provinsi satu daerah. Untuk provinsi jawa timur di putuskan di Kabupaten Malang,” ujar Profesor Dwija, Rabu (31/12/2025).
Ia menegaskan, kehadirannya ke Kabupaten Malang merupakan mandat langsung dari Menteri Bappenas.
“Tujuannya agar Kabupaten Malang mendapat program dari Bappenas. Yang disepakati pada hari ini,” katanya.
Wakil Bupati Malang Hj. Lathifah Shohib menyambut baik kepercayaan pemerintah pusat terhadap Kabupaten Malang.
“Semoga program ini mampu memberi kontribusi kepada daerah di tengah efisiensi anggaran. Selain tujuan utama yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Malang khususnya petani,” ucap Lathifah.
Menurutnya, program Bappenas menjadi peluang strategis untuk memperkuat sektor pertanian daerah secara berkelanjutan.
Kabupaten Malang diketahui memiliki potensi besar di sektor pertanian, selain padi juga memiliki komoditas unggulan kopi dan kakao.
Potensi tersebut tersebar di sejumlah wilayah Malang Selatan, terutama Kecamatan Dampit dan Ampelgading.
Dalam skema program nasional ini, pengembangan komoditas pertanian akan dikaitkan dengan pendekatan ramah lingkungan dan nilai tambah ekonomi.
Pemberdayaan perempuan melalui mekanisme carbon trading juga menjadi bagian penting dari pilot project tersebut.
Pemkab Malang optimistis kolaborasi dengan Bappenas mampu mempercepat transformasi pertanian daerah menuju sistem yang berkelanjutan.
Program ini diharapkan memperkuat posisi Kabupaten Malang sebagai salah satu sentra pertanian unggulan nasional.
