SUARAMALANG, Kota Malang – Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, memastikan pelaksanaan program prioritas Seragam Sekolah Gratis pada tahun 2026 akan diperluas hingga menyasar pelajar sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) swasta, setelah sebelumnya hanya diberikan untuk siswa sekolah negeri.
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menegaskan kebijakan perluasan tersebut telah masuk dalam pembahasan Rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD 2026 yang saat ini tengah digodok bersama DPRD Kota Malang.
“Iya ada perluasan, kami tambah untuk yang (murid) sekolah swasta,” kata Wahyu Hidayat usai menghadiri Sidang Paripurna DPRD Kota Malang, Selasa.
Berdasarkan hasil pembahasan sementara, Pemkot Malang memproyeksikan anggaran sebesar Rp500 juta khusus untuk pengadaan seragam gratis bagi 1.000 pelajar SD dan SMP swasta pada tahun 2026.
“Itu dari jumlah semuanya, sudah diproyeksikan untuk yang swasta,” ujar Wahyu.
Sebelumnya, pada periode 2025, program seragam gratis telah dijalankan dengan menyasar sekitar 16.500 pelajar kelas 1 SD dan kelas 7 SMP negeri.
Pemkot Malang memastikan pada 2026, pelajar SD dan SMP negeri tetap menerima bantuan seragam gratis, di samping tambahan sasaran untuk sekolah swasta.
Untuk mendukung keberlanjutan program tersebut, Pemkot Malang telah menyiapkan penambahan anggaran senilai Rp1 miliar yang diperuntukkan bagi pelajar sekolah negeri, dengan proyeksi tambahan penerima sebanyak 2.000 siswa.
Dengan demikian, total anggaran program Seragam Sekolah Gratis pada tahun 2026 dipastikan meningkat signifikan demi memperluas cakupan penerima manfaat.
Selain program seragam gratis, Wahyu Hidayat juga memastikan pelaksanaan program prioritas lainnya berupa alokasi Rp50 juta per rukun tetangga (RT) yang akan dijalankan pada tahun 2026.
Menurut Wahyu, kebijakan Rp50 juta per RT telah tercantum dalam rancangan KUA-PPAS APBD 2026 dan akan didistribusikan secara merata berdasarkan kebutuhan program dan kegiatan di setiap RT.
“Semua RT kami lihat, Rp50 juta by program dan kegiatan. Sudah 2026,” tegasnya.
Pemkot Malang menyebut langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerataan pembangunan di tingkat akar rumput, sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat secara langsung di lingkup RT.
Kebijakan dua program prioritas tersebut dinilai sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pendidikan serta memperkuat pemberdayaan masyarakat di tingkat paling bawah.
Dengan penambahan anggaran untuk seragam gratis dan Rp50 juta per RT, Pemkot Malang berharap program pembangunan bisa lebih tepat sasaran dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Wahyu menekankan seluruh program prioritas yang masuk dalam pembahasan KUA-PPAS APBD 2026 akan terus dikawal agar bisa direalisasikan sesuai jadwal dan harapan masyarakat.
Pewarta : M.Nan