SUARAMALANG.COM, Kota Malang— Pemerintah Kota (Pemkot) Malang akan menggelar perayaan malam pergantian Tahun Baru 2026 secara sederhana. Kebijakan ini diambil sebagai bentuk empati atas bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera, khususnya Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, dan kejadian kebencanaan lainnya di Indonesia.
Pemkot Malang menegaskan bahwa pada perayaan malam Tahun Baru 2026 tidak akan diselenggarakan pesta kembang api maupun acara hiburan lainnya. Sebagai gantinya, peringatan pergantian tahun akan diisi dengan kegiatan doa bersama di lima kecamatan di Kota Malang sebagai wujud refleksi dan solidaritas sosial.
Melalui perayaan sederhana ini, diharapkan masyarakat dapat bersama-sama mendoakan saudara-saudara kita yang sedang tertimpa bencana serta menjadikan momentum pergantian tahun sebagai sarana introspeksi diri.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, sebelumnya telah memberikan instruksi kepada seluruh jajaran serta mengajak masyarakat untuk merayakan malam pergantian tahun dengan cara yang sederhana, khidmat, dan bermakna. Ia menegaskan bahwa pergantian tahun seyogianya dimaknai sebagai waktu untuk refleksi dan kontemplasi, bukan sekadar perayaan semata.
Selain itu, Wali Kota Malang juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan konvoi maupun perayaan secara berlebihan lainnya yang berpotensi mengganggu ketertiban umum. Imbauan ini disampaikan untuk menjaga keamanan, kenyamanan, serta kondusivitas Kota Malang selama malam pergantian tahun.
Melalui kebijakan ini, Wali Kota Malang mengajak seluruh masyarakat Kota Malang untuk menyambut Tahun Baru 2026 dengan penuh kesederhanaan, empati, serta tetap menjaga ketertiban. Ia berharap pergantian tahun dapat dimaknai sebagai momentum untuk memperkuat solidaritas sosial dan meningkatkan kualitas diri.
“Mari kita rayakan Tahun Baru 2026 dengan sederhana, penuh doa untuk saudara-saudara kita yang tertimpa musibah, tidak merayakan secara berlebihan, sekaligus menjadi sarana refleksi agar kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik ke depan,” pungkasnya.
Pewarta : *Indhira
