Libur Nataru 2025/2026, Wisata Kabupaten Malang Diproyeksikan Diserbu 375 Ribu Wisnus

SUARAMALANG.COM, Kabupaten Malang – Kabupaten Malang diprediksi tetap menjadi magnet wisatawan selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Meski tidak mengalami lonjakan signifikan dibanding tahun sebelumnya, jumlah kunjungan wisatawan diperkirakan tetap tinggi, terutama dari wisatawan nusantara yang mencapai ratusan ribu orang.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang, Firmando Hasiholan Matondang, mengatakan proyeksi kunjungan wisatawan pada momen libur Nataru relatif stabil.

“Untuk angka kunjungan wisatawan ke Kabupaten Malang itu tidak beda jauh dengan tahun kemarin. Estimasinya adalah untuk wisatawan mancanegara kurang lebih 1.800 orang, sedangkan untuk wisatawan nusantara kurang lebih 375.000 orang,” ujar Firmando, dikutip Sabtu (20/12/2025).

Firmando menjelaskan, destinasi wisata di Kabupaten Malang masih didominasi oleh objek wisata alam dan buatan yang pengelolaannya dinilai sudah cukup matang. Sepanjang tahun, kawasan Gunung Bromo tetap menjadi tujuan utama wisatawan, disusul Pantai Tanjung Penyu serta kawasan wisata Santerra.

Menariknya, tren kunjungan wisata menunjukkan adanya pergeseran. Pada November lalu yang biasanya masuk periode low season, Pantai Tanjung Penyu justru mencatat lonjakan pengunjung.

“Pada bulan November kemarin, angka kunjungan ke Pantai Tanjung Penyu sempat berada di atas Bromo dengan jumlah 31.000 orang. Ini karena pengelolaannya sudah cukup bagus dengan menerapkan Sapta Pesona,” terangnya.

Menurut Firmando, peningkatan kualitas fasilitas dan layanan menjadi faktor penting dalam menarik minat wisatawan. Mulai dari fasilitas dasar hingga pengalaman yang dirasakan pengunjung turut menentukan daya tarik destinasi.

“Mulai dari toiletnya yang mumpuni, pengelolaan sampahnya yang sudah lancar, hingga kenangan yang diberikan kepada pengunjung saat melihat sunset di sana,” tambahnya.

Untuk menghadapi potensi lonjakan kunjungan selama libur Nataru, Disparbud Kabupaten Malang telah menerbitkan surat edaran kepada seluruh pengelola destinasi wisata. Edaran tersebut menekankan kesiapan pelayanan, aspek keamanan, serta mitigasi risiko bencana.

“Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, kami sudah memberikan surat edaran kepada seluruh pengelola tempat wisata agar mereka lebih siap dalam memberikan pelayanan selama bulan Desember dan Januari,” tuturnya.

Selain itu, koordinasi lintas sektor juga diperkuat, khususnya terkait kesiapsiagaan bencana. Hal ini mengingat banyak destinasi wisata di Kabupaten Malang berada di kawasan pantai dan perbukitan.

“Kami juga sudah melakukan rapat koordinasi dengan seluruh pengelola wisata dan laporan keamanan,” imbuhnya.

Khusus untuk destinasi di kawasan perbukitan, Disparbud Kabupaten Malang meminta pengelola wisata tidak hanya mengandalkan personel pemerintah.

“Karena personel BPBD itu terbatas, kami meminta pengelola untuk menyiapkan tim rescue mandiri. Ini penting untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan selama musim liburan,” pungkas Firmando.

Exit mobile version