Inginkan Masa Depan Kota Malang Lebih Baik, Relawan Gerak Rindu Pemimpin yang Bersih dan Jujur

Suaramalang.com – Relawan Gerakan Rakyat Anti Korupsi atau yang disingkat Gerak menyampaikan pernyataan sikap dalam melihat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Malang 2024 dan menatap masa depan Kota Malang yang lebih baik.

Koordinator Relawan Gerak Muhammad Andika Rizqi Fauzi mengatakan, Kota Malang merupakan potret spektrum keberagaman berbagai manusia dengan berlatar belakang suku, ras, agama, sosial dan budaya yang berbeda-beda.

Mulai dari kalangan perantauan yang berjuang mencari nafkah hingga mereka yang awalnya menimba ilmu kemudian jatuh hati dan menetap serta tumbuh bersama sebagai warga Kota Malang.

Menurut Rizqi, sebagai perwujudan komitmen kota pendidikan, kepemimpinan di Kota Malang harus mampu mengakomodir setiap aspirasi dan kepentingan dari masyarakat banyak, baik penduduk asli maupun masyarakat pendatang yang setiap harinya telah beekontribusi terhadap pembangunan Kota Malang.

“Atas kesadaran tersebut maka kami telah himpun sebuah gerakan, yaitu Gerakan Rakyat Anti Korupsi atau Gerak, yang mana gerakan ini dilatar belakangi kerinduan dan harapan akan kepemimpinan yang bersih dan jujur di Kota Malang,” ujarnya, Sabtu (23/11/2024).

Alumnus Universitas Brawijaya (UB) itu pun mengatakan, bahwa Relawan Gerak memiliki 570 anggota yang tersebar di 57 kelurahan dan di setiap RW dengan berbagai latar belakang. Mulai dari mahasiswa, aktivis lokal, pejuang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta pegiat seni budaya.

Rizqi membeberkan beberapa program kerja dan kegiatan yang telah masif dilakukan oleh ratusan anggota dari Relawan Gerak untuk memberikan edukasi kepada masyarakat Kota Malang dalam menentukan pilihan pemimpin masa depan melalui Pilkada Kota Malang 2024.

“Kegiatan kami adalah sosialisasi dan edukasi akan pemerintahan yang bersih dan jujur untuk masa depan Kota Malang,” tuturnya.

Pihaknya mengaku, Relawan Gerak telah melakukan sosialisasi serta edukasi kepada masyarakat luas Kota Malang dari pintu ke pintu. Setidaknya, 75.000 pintu rumah yang sudah dimasuki oleh Relawan Gerak untuk diberikan sosialisasi dan edukasi dalam menentukan pemimpin di Kota Malang.

Rizqi menyadari, bahwa jumlah 570 relawan dengan 75.000 rumh yang telag diberikan sosialisasi bukanlah angka yang cukup besar jika dibandingkan dengan jumlah seluruh warga Kota Malang.

“Untuk itu kami berharap langkah edukasi ini bisa menjadi awal dan getok tular yang baik bagi masyarakat untuk pertimbangan berbondong-bondong ke TPS pada tanggal 27 November 2024, dalam memilih Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kota Malang ke depan,” terangnya.

Lebih lanjut, pihaknya juga berhadap agar kesadaran masyarakat dalam memilih pemimpin yang bersih dan jujur tidak berhenti di saat momentum Pilkada Kota Malang 2024.

“Melainkan kesadaran ini harus menjadi gerakan kolektif yang semakin besar akan kepedulian, keterlibatan serta pengawalan pemerintahan yang bersih, jujur dan jauh dari laten korupsi,” tutupnya.

Pewarta : M.Nur/Bram