Tekno  

Nadiem Melarikan Diri, Binance Tetap Komitmen Jaga Keamanan Platform

Suaramalang –  Nadiem Anjarwalla, salah satu dari dua pejabat Binance yang ditahan oleh Nigeria, dilaporkan buron. Nadiem adalah warga negara Inggris yang bekerja sebagai manajer regional Binance untuk wilayah Afrika.

mengikuti Forbes, Anjarwalla sebelumnya ditahan di sebuah wisma di ibu kota Nigeria, Abuja, bersama dengan Igran Gambaryan, warga negara Amerika. Keduanya telah ditahan oleh pihak berwenang Nigeria sejak Februari.

Namun Anjarwalla dikabarkan berhasil melarikan diri sejak Jumat pekan lalu. Kabar ini terkonfirmasi ketika pemerintah Nigeria resmi menggugat Binace karena penggelapan pajak.

“Kami telah diberitahu bahwa Nadiem tidak lagi ditahan di Nigeria. Fokus kami tetap memastikan keselamatan karyawan kami dan terus bekerja sama dengan pihak berwenang Nigeria untuk menemukan solusi atas masalah ini,” kata juru bicara Binance. CNBC Internasional, dikutip Jumat (28/3/2024).

Penasihat keamanan nasional Nigeria menyatakan demikian Reuters bahwa Nigeria bekerja sama dengan Interpol untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional terhadap Anjarwalla.

Penangkapan Anjarwalla dan Gambaryan di Nigeria menyita perhatian karena dianggap sewenang-wenang. mengikuti CNBC Internasional, Kedua pria tersebut langsung ditangkap setibanya di Nigeria. Paspor mereka diambil. Namun pihak berwenang Nigeria belum mengumumkan dakwaan apa pun meskipun Anjarwalla dan Gambaryan telah ditahan selama berminggu-minggu.

Masa hukuman penjara Anjarwalla dan Gambaryan seharusnya berakhir pada 12 Maret. Namun, pihak berwenang Nigeria memperpanjang penahanan mereka.

Binance memang memiliki banyak pengguna di Nigeria. mengikuti CNBC InternasionalRuntuhnya naira – mata uang Nigeria – mendorong masyarakat Nigeria untuk mengubah uang tunai mereka menjadi aset kripto untuk melindungi harga mereka dari tekanan inflasi dan devaluasi.

Pejabat Nigeria kemudian mengaitkan penurunan naira yang terus berlanjut tersebut dengan aset kripto, meski tekanan terhadap naira datang dari berbagai sumber selain transaksi kripto.

Pemerintah daerah juga menuduh Binance dan bursa kripto lainnya menyediakan fasilitas pencucian uang.

Tahun lalu, gubernur bank sentral Nigeria, Olayemi Cardoso, menyatakan dana senilai US$ 26 miliar diketahui melalui bursa Binance yang tidak jelas sumber dan pemiliknya.