Tekno  

Pemerintah AS Tuduh Facebook Memfasilitasi Penjualan Obat-Obatan Terlarang

Suaramalang – Jaksa Amerika Serikat di Virginia saat ini sedang menyelidiki dugaan keterlibatan Facebook Meta dalam memfasilitasi dan mengambil keuntungan dari penjualan obat-obatan terlarang.

Laporan jurnal dinding jalanan yang dilaporkan CNBC mengungkapkan, kejaksaan telah melayangkan somasi pada tahun lalu dan mengajukan pertanyaan sebagai bagian dari penyidikan kandungan narkoba atau penjualan ilegal narkoba melalui platform Meta.

jurnal dinding jalanan juga menambahkan informasi bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) membantu penyelidikan. Meski ada catatan kecil bahwa penyidikan yang dilakukan tidak selalu berujung pada penuntutan.

Namun surat kabar Amerika itu juga memuat bantahan Meta terkait dugaan keterlibatannya dalam penjualan obat-obatan terlarang. Meta menyatakan penjualan obat-obatan terlarang melanggar kebijakan perusahaan.

“Dan kami berupaya menemukan dan menghapus konten ini dari layanan kami
“Meta secara proaktif bekerja sama dengan penegak hukum untuk membantu memerangi penjualan dan distribusi obat-obatan terlarang,” kata juru bicara Meta dalam laporan Wall Street Journal dilansir CNBC, Minggu (17/3/2024).

Kantor jaksa agung dan juru bicara FDA menolak berkomentar kepada Wall Street Journal. Sementara itu, Meta, FDA dan kantor Kejaksaan Agung Virginia tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Sementara itu, President of Global Affairs Meta, Nick Clegg, melalui akun media sosial X mengatakan bahwa Meta telah bergabung dengan Departemen Luar Negeri AS, Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan, dan Snapchat untuk mencegah perdagangan narkoba ilegal di platform online.