Suaramalang – Phishing menjadi lebih umum di Korea Selatan, korbannya termasuk selebriti terkenal.
Sekelompok selebriti Korea Selatan menyerukan kepada platform media sosial, termasuk YouTube, untuk mengambil tindakan terhadap meningkatnya penipuan phishing online yang mengeksploitasi identitas mereka.
“Sejak tahun lalu, organisasi penipuan phishing telah menargetkan tokoh-tokoh terkenal atau berpengaruh, seperti mantan presiden, pemimpin konglomerat, selebriti, dan YouTuber, di Facebook dan Instagram,” tulis pernyataan bersama koalisi yang beranggotakan lebih dari 130 orang, dikutip dari Yonhap News , Sabtu (23/3/2024).
“Namun ternyata perusahaan platform terbaik di dunia dengan teknologi terkini tidak memiliki sistem untuk menyaring iklan palsu terlebih dahulu,” lanjut pernyataan tersebut.
Mengutip data kepolisian, mereka menyebutkan lebih dari 1.000 kasus senilai sekitar 120 miliar won (Rp 1 triliun) telah dilaporkan. Laporan tersebut melibatkan para ahli seperti nasihat investasi keuangan antara September dan Desember tahun lalu.
Untuk mencegah phishing, mereka menggugat platform media sosial global, seperti YouTube, Facebook dan Instagram, serta perusahaan platform lokal, termasuk Naver Corp. dan Kakao Corp., menerapkan sistem untuk secara proaktif mendeteksi dan memblokir iklan yang salah terlebih dahulu.
Mereka juga meminta pemerintah Korea Selatan untuk membentuk tim investigasi khusus untuk memerangi penipuan phishing online.
“Menjaga keamanan platform kami adalah prioritas utama Google,” kata juru bicara Google.
“Kami memiliki kebijakan ketat mengenai hal ini dan tim kami yang berdedikasi bekerja sepanjang waktu untuk menegakkan kebijakan ini dalam skala besar, mengambil tindakan tegas terhadap penipu, termasuk menghapus iklan yang menyinggung dan menangguhkan akun pengiklan terkait,” tambah mereka.
Sementara itu, Meta, yang mengoperasikan Facebook dan Instagram, juga menyatakan akan melanjutkan upayanya untuk menciptakan lingkungan yang aman dan andal untuk platformnya.
