Suaramalang – Kecepatan internet di Indonesia akan dipercepat hingga mencapai 100 Mbps. Saat ini rata-rata kecepatan internet di Indonesia masih rendah yaitu 24,9 Mbps.
Menurut analisis Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), pada tahun 2034 kebutuhan fixed broadband akan melebihi 200 mbps. Bandwidth dibutuhkan untuk penggunaan AI dan IoT, tidak hanya di kantor tetapi juga di rumah.
Direktur BAKTI Kominfo, Fadhilah Mathar mengatakan, pendekatan kecepatan internet tidak hanya untuk kebutuhan seluler saja, melainkan fixed broadband. Oleh karena itu, pihaknya terus menggalakkan fiber atau Proyek Palapa Ring Terpadu.
“Jadi atas dasar perbaikan itu, fiberisasi akan terus kami lakukan, dan target ini juga merupakan bagian dari target integrasi fiber atau palapa ring,” kata Fadhillah di Gedung Kominfor, Jakarta Pusat, Jumat, (8/3/2024). .
Seperti diketahui, dalam proyek Palapa Ring, BAKTI telah membangun kabel serat optik sepanjang 446.712 km di seluruh Indonesia. Pada Oktober lalu, Kominfo memperbarui Dokumen Layanan Akhir Pra Kajian Kasus Bisnis Integrasi Palapa Paring.
Lebih lanjut Fadhillah menekankan, internet cepat penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini sejalan dengan target pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2028.
“Untuk keluar dari jebakan pendapatan menengah ini, kita harus memiliki pendapatan atau pertumbuhan ekonomi minimal 6% selama 20 tahun. Kita butuh banyak mesin penggerak untuk memenuhi angka 6% itu. Termasuk digitalisasi,” ujarnya.
Kecepatan internet adalah salah satu parameter digitalisasi. Sementara hal lain yang perlu dikembangkan adalah konektivitas, kemampuan cloud serta keamanan dan informasi.
Ketiga hal tersebut diharapkan dapat berkembang secara serentak di seluruh tanah air. Mengingat Produk Domestik Bruto (PDB) dibagi per kapita, tidak hanya di perkotaan saja.
Sedangkan terkait target 2045, ia memasang target lebih tinggi. Artinya, setidaknya hampir 70-80% negara-negara top Asia, seperti China, Jepang, Korea.
